Sabtu, 26 April 2008

Jika

Jika kamu memancing ikan... Setelah ikan itu terikat di mata kail, hendaklah kamu mengambil ikan itu... Janganlah sesekali kamu melepaskan ia semula ke dalam air begitu saja...
Karena ia akan sakit oleh karena bisanya ketajaman mata kailmu dan mungkin ia akan menderita selagi ia masih hidup.

Begitulah juga setelah kamu memberi banyak pengharapan kepada seseorang...
Setelah ia mulai menyayangimu, hendaklah kamu menjaga hatinya...
Janganlah sesekali kamu meninggalkannya begitu saja...
Karena ia akan terluka oleh kenangan bersamamu dan mungkin tidak dapat melupakan segalanya selagi dia mengingat...

Jika kamu menadah air biarlah berpada, jangan terlalu mengharap pada takungannya dan janganlah menganggap ia begitu teguh... cukuplah sekedar keperluanmu.
Apabila sekali ia retak tentu sukar untuk menambalnya semula. Akhirnya ia dibuang... Sedangkan jika kamu coba memperbaikinya mungkin ia masih dapat dipergunakan lagi.

Begitu juga kamu memiliki seseorang, terimalah seadanya.
Janganlah kamu terlalu mengaguminya dan janganlah kamu menganggapnya begitu istimewa.
Anggaplah ia manusia biasa. Apabila sekali ia melakukan kesilapan bukan mudah bagi kamu untuk menerimanya. Akhirnya kamu kecewa dan meninggalkannya.
Sedangkan jika kamu memaafkannya boleh jadi hubungan kamu akan terus hingga ke akhirnya.

Minggu, 13 April 2008

Iseng slalu berakhir tidak jelas

Aku ingin lari dari keputusasaan ini.
lepas dari cengkeraman keraguan...
dan berusaha kuat dengan ketidakberdayaanku.
aku tidak mau dibilang lemah..
hanya karena tangisan yang keluar dari mata..
aku tidak ingin dikatakan rapuh..
hanya karena besarnya rasa cintaku..
tapi aku hanya mampu diam..
dan membiarkan semua begitu saja..
tetap seperti adanya...
mengalir sampai ke tempat tujuannya…
Aku akan tetap berusaha sabar..
berdiri tegar dengan sisa-sisa tenagaku..
aku yakin semua keputusasaan, keraguan, dan ketidakberdayaan...
itu akan lenyap menghilang..
seiring dengan bergantinya musim.......
aku tidak akan kehilangan cintaku..
karena aku yakin cinta yang kupunya tak’kan habis...

only a human